Hati-hati! Ini 6 Dampak Negatif Jika Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC
Arteesid.com (BSD City) - Saat ini, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya di ruangan berpendingin udara, baik di rumah, sekolah, kantor, maupun tempat umum seperti supermarket dan bank. AC memang sangat membantu, terutama di negara tropis seperti Indonesia, karena memberikan rasa sejuk setelah beraktivitas di luar ruangan yang panas.
Bagi sebagian orang, AC menjadi kunci kenyamanan. Bahkan, tak sedikit yang betah berlama-lama di kamar hanya karena hembusan dingin dari AC. Meski begitu, penggunaan AC secara terus-menerus dalam jangka panjang ternyata bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.
Berikut enam risiko yang mungkin terjadi jika terlalu lama berada di ruangan ber-AC:
1. Udara Jadi Kering
AC bekerja dengan menyerap kelembapan udara untuk mendinginkan ruangan. Akibatnya, udara menjadi kering dan bisa memengaruhi kondisi kulit serta tubuh secara keseluruhan. Maka, penting untuk menjaga kelembapan kulit dan tetap minum cukup air saat berada di ruangan ber-AC.
2. Kualitas Udara Menurun
AC yang tidak dibersihkan secara rutin dapat menjadi tempat penumpukan debu, jamur, dan kotoran. Semua itu bisa tersebar ke udara yang dihirup, berisiko memicu gangguan pernapasan. Oleh karena itu, perawatan dan pembersihan AC secara berkala sangat dianjurkan.
3. Sirkulasi Udara Terhambat
Meskipun AC memiliki filter, sirkulasi udara yang tidak berganti-ganti bisa membuat ruangan dipenuhi polutan dari perabotan maupun virus yang terjebak. Itulah mengapa ventilasi udara alami seperti jendela tetap perlu dibuka sesekali.
4. Sakit Kepala atau Migrain
Berada terlalu lama di ruangan ber-AC, apalagi jika udaranya tidak bersih, dapat memicu sakit kepala. Studi menunjukkan bahwa lingkungan dengan kualitas udara buruk bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala hingga beberapa kali dalam sebulan.
5. Mata Kering dan Iritasi
Selain kulit, mata juga rentan mengalami kekeringan akibat rendahnya kelembapan udara. Gejalanya bisa berupa mata gatal, perih, bahkan kabur. Menggunakan tetes mata bisa menjadi solusi sementara untuk mengatasi kondisi ini.
6. Penurunan Toleransi Terhadap Panas
Kebiasaan berada di ruangan dingin bisa membuat tubuh menjadi kurang tahan terhadap panas. Akibatnya, saat kembali ke lingkungan luar yang panas, tubuh bisa merasa lebih tidak nyaman dari biasanya.
Keenam risiko ini bisa diminimalisir dengan penggunaan AC yang bijak. Rutin membersihkan AC, tidak menggunakannya secara berlebihan, serta membuka jendela secara berkala bisa membantu menjaga kualitas udara dan kesehatan tubuh. Ingat, AC memang nyaman, tapi bukan berarti tanpa risiko – jadi gunakan dengan cerdas!